Interaksi Sosial Faktor Ciri Bentuk Pengelolaan (Proses Sosial)

Interaksi Sosial (Proses Sosial) - Dapatkah kalian merasakan pentingnya proses komunikasi dalam kehidupan kalian? Saat kalian akan menyampaikan perasaan, pikiran, atau tindakan pasti memerlukan komunikasi. Masih ingatkah kalian saat pertama kali melakukan komunikasi dengan orang lain? Tentu kalian sudah tidak ingat, tetapi dampaknya dapat kalian rasakan dan dirasakan oleh orang lain. Dampak inilah yang sering kita sebut sebagai proses komunikasi. Komunikasi dibutuhkan dalam hidup manusia karena manusia adalah zoon politicon (manusia sebagai makhluk sosial). Artinya, manusia tidak dapat hidup sendiri dan selalu saling bergantung pada orang lain.


Interaksi sebagai Proses Sosial
a. Kontak Sosial
Coba kalian amati perilaku teman atau orang tua kalian setiap hari. Baik di sekolah, rumah maupun di lingkungan masyarakat, pasti mereka selalu berhubungan dengan orang lain. Kalian pun setiap hari pasti melakukan kontak sosial. Lalu, apa yang dimaksud dengan kontak sosial? Kontak sosial adalah hubungan antarindividu atau antarkelompok dalam sebuah komunitas. Apa guna kontak sosial? Kontak sosial berguna untuk saling bertukar berita dan bertukar informasi. Bagaimana jika kita tidak melakukan kontak sosial? Hal tersebut tidak mungkin terjadi. Kita pasti akan melakukan kontak sosial selama kita masih berada di tengah komunitas masyarakat. Kontak sosial merupakan syarat penting terjadinya interaksi sosial. Ada beberapa macam kontak sosial yang dapat kita pelajari bersama. Berikut uraiannya.

1) Kontak Sosial menurut Cara atau Metode
(a) Kontak Sosial Primer
Tipe ini melibatkan sedikitnya dua orang untuk saling memberikan dan menerima informasi. Tentunya informasi ini berguna untuk minimal kedua orang tersebut.

(b) Kontak Sosial Sekunder
Kontak sosial sekunder adalah hubungan minimal dua orang dengan alat bantu. Alat itu biasanya disebut dengan media komunikasi. Media kontak ini ada beberapa jenis, pertama dengan media komunikasi tulis, seperti surat. Media ini digunakan masyarakat atau seseorang yang ingin berkomunikasi, tetapi dibatasi jarak dan waktu.

Media berikutnya adalah telepon, dengan telepon kita dapat berbicara seolah-olah seseorang tersebut ada di dekat kita. Konsekuensinya adalah biaya yang kita keluarkan lebih mahal daripada surat. Perkembangan telepon sekarang sangat maju dengan ditemukannya model telepon seluler. Kelebihan telepon seluler tidak hanya untuk bicara, tetapi dapat juga dengan variasi komunikasi teknologi 3G (Video Streaming). Kita dapat berbicara dan melihat lawan bicara kita, hebat bukan!

Media lainnya adalah metode visual, yaitu adanya siaran televisi. Dengan media siaran televisi, kita dapat melihat banyak hal di belahan dunia lain. Media komunikasi yang terbaru dengan menggunakan Internet. Melalui Internet, dunia seolah sangat kecil dan kita dapat mengakses semua informasi dengan bebas.

2) Kontak Sosial menurut Jumlah Pelaku
(a) Kontak Sosial Antarindividu
Kontak sosial antarindividu adalah model kontak sosial antar-pribadi dengan kepentingan intern pribadi tersebut. Model ini terdapat dalam masyarakat dan kalian juga melakukan hal tersebut dalam kehidupan ini. Bentuk kontak sosial ini dari berjabat tangan, menegur sapa, sampai saling bercakap. Bahan kontak sosial tentu berkaitan dengan masalah yang dihadapi dalam keseharian. Mulai masalah perekonomian, masalah pekerjaan, atau masalah mereka yang berdampak pada lingkungan mereka secara luas.

(b) Kontak Sosial Antarkelompok
Kontak sosial model ini dilakukan dengan dasar komunal. Apa arti komunal? Komunal adalah bersama-sama dan melibatkan banyak orang. Kontak sosial model ini biasanya terjadi jika ada masalah yang melibatkan dua kelompok besar. Apakah kalian pernah bermain sepak bola dengan kelas lain? Tentu kalian pernah melakukan hal tersebut, itulah yang dinamakan kontak sosial antarkelompok.

(c) Kontak Sosial Antarkomunal dan Individu
Pernahkah kalian melihat Bapak Presiden SBY berpidato di hadapan para tamu negara atau di hadapan para mahasiswa? Pernahkah kalian melihat ayah kalian berbicara di hadapan anggota keluarga lain? Atau kalian sendiri berbicara mengutarakan idemu di hadapan anggota kelas? Hal serupa juga dilakukan guru kalian saat menjelaskan materi pembelajaran di kelas dengan model ceramah. Itulah contoh konkret dari bentuk kontak sosial antara individu dengan komunal. Bentuk kontak sosial ini sering dilakukan dalam lingkup kepemimpinan.

Dari sisi informasi, tentulah informasi yang disampaikan sangat penting dan memiliki dampak luas. Dengan demikian, banyak orang harus mendengar dan mencermati informasi tersebut. Contohnya, yaitu saat kita melihat orasi seseorang di depan para peserta demonstrasi. Sistem kontak sosial dalam masyarakat dilakukan oleh orang yang dianggap memiliki kedudukan dan berkaitan dengan kebijakan masyarakat. Misalnya, ketua RT, ketua RW, dan lurah.

Kedua macam bentuk kontak sosial di atas dapat berpeluang menjadi negatif. Peluang negatif ini terjadi karena adanya benturan kepentingan dan tujuan antarpelaku kontak sosial. Benturan kepentingan ini dapat berupa konflik dalam tataran ide, konsep, ataupun pelaksanaan. Misalnya, saat terjadi kontak sosial antarpelajar yang didahului dengan kepentingan untuk saling menjelekkan. Saat seseorang memiliki ide berbeda pasti terjadi perselisihan pendapat karena idenya tidak sama. Misalnya, golongan Ateis berselisih paham dengan golongan Agamis. Di bawah ini kita akan membandingkan bentuk kontak sosial yang terjadi dalam masyarakat.

b. Komunikasi
Komunikasi merupakan syarat kedua terjadinya interaksi sosial setelah kontak sosial. Manusia tidak dapat mengembangkan diri tanpa bantuan orang lain. Setiap manusia harus mengembangkan identitas dirinya. Apakah identitas diri? Identitas adalah ciri khusus yang hanya dimiliki oleh seseorang secara unik. Identitas setiap pribadi dapat dimengerti dan dipahami orang lain bila terjadi komunikasi. Bentuk komunikasi dapat lewat penjelasan dari satu orang ke orang lain. Misalnya, guru menerangkan suatu materi pelajaran. Bentuk komunikasi yang lain juga dapat terwujud dalam diskusi. Diskusi adalah pembahasan ide atau pengalaman dalam kelompok dengan bertukar pikiran satu sama lain antara anggota kelompok.

Apa yang penting dalam komunikasi? Hal terpenting dalam komunikasi adalah tersampaikannya sebuah pesan dari seseorang kepada orang lain. Komunikasi dibedakan menjadi komunikasi langsung dan komunikasi tidak langsung.

1) Komunikasi Langsung
Komunikasi ini dilakukan antara kalian dengan teman kalian, dapat dua orang atau lebih untuk menyampaikan pesan. Bentuk ini tidak memerlukan media apa pun dalam prosesnya. Komunikasi seperti ini biasa terjadi dalam perundingan dan penyampaian ide atau perasaan. Ruang lingkupnya dapat dalam skala kecil (keluarga, teman, sahabat) atau dalam skala besar (rapat, pertemuan kelas, diskusi, seminar). Contoh di sekitar kalian adalah saat keluarga kalian menanggapi suatu hal/masalah.

Info Untukmu!
Tahukah kal ian bentuk komunikasi yang pertama kali dilakukan manusia?Pada waktu itu manusia menggunakan bahasa tubuh/isyarat tubuh. Cara ini merupakan salah satu proses interaksi sosial.

2) Komunikasi Tidak Langsung
Jenis yang kedua ini adalah model komunikasi dengan bantuan alat tertentu. Model ini dapat juga kita lihat saat kita menggunakan surat dan telepon. Saat ini, banyak alat yang membantu manusia dalam menjalankan komunikasi. Sifat alat tersebut hanya membantu. Artinya, hal pokok dalam komunikasi tetap dijalankan oleh pelaku. Alat tersebut dapat berupa surat, pesawat telepon, televisi, dan beberapa alat lain.

Seiring dengan perkembangan teknologi, alat-alat yang digunakan untuk berkomunikasi juga semakin canggih. Telepon genggam (HP) menjadi alat yang sangat penting untuk berkomunikasi secara tidak langsung dengan orang lain. Selain berbicara langsung, melalui HP kita dapat mengirim short message service (sms). Tentunya kalian lebih memilih berkomunikasi menggunakan sms karena murah dan efisien. Akan tetapi, di sisi lain muncul masalah, yaitu tata bahasa berantakan dan cenderung tidak jelas. Demikianlah semua hal selalu ada keuntungan dan kerugian. Oleh karena itu, kita harus mampu menyeimbangkan dalam menyikapi perkembangan zaman.

Kontak sosial dan komunikasi merupakan syarat mutlak terjadinya interaksi sosial. Apakah maksud dari interaksi sosial? Interaksi sosial adalah kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu sosial interaction. Ar tinya, hubungan antara dua orang dalam menyampaikan (mengomunikasikan) ide dari seseorang kepada orang lain. Pada interaksi, terjadi proses saling memberi dan menerima informasi (pesan) atau saling memengaruhi satu sama lain. Interaksi sosial tidak selalu dengan tulisan dan bahasa. Interaksi sosial dapat dilakukan dengan bahasa tubuh (gesture) atau kode.

Sebagai contoh, A seorang warga negara Inggris bertemu dengan B seorang warga negara Indonesia. Keduanya tidak saling kenal, tetapi ketika bertemu, mereka saling senyum. Jadi, pada saat itulah terjadi proses interaksi sosial. Contoh lainnya, ketika kalian mengamati pertandingan sepak bola Liga Indonesia. Beberapa pemain asing membuat bahasa isyarat kepada wasit tentang pelanggaran atau teknis permainan. Saat itulah interaksi sosial terjadi secara langsung. Bahasa isyarat atau tubuh yang digunakan oleh orang-orang cacat fisik juga merupakan contoh interaksi sosial.

Jadi, interaksi sosial merupakan dasar bagi semua aktivitas manusia yang berhubungan dengan orang lain. Proses interaksi tidak dapat dilepaskan dari kehidupan sehari-hari. Proses ini dapat terjadi apabila ada pertemuan dua orang atau lebih.

Faktor Interaksi Sosial
Munculnya proses interaksi dikarenakan kepentingan seseorang akan adanya orang lain. Kepentingan tersebut berhubungan dengan bidang kehidupan manusia, yaitu ekonomi, politik, sosial, dan moral.

a. Kepentingan Ekonomi
Kepentingan ekonomi adalah kepentingan seseorang yang saling bergantung satu sama lain. Hubungannya dalam perdagangan dan kebutuhan pemenuhan makan, sandang, dan papan. Interaksi dalam ekonomi dapat kita jumpai di pasar atau tempat perbelanjaan, di tempat terjadinya proses interaksi ekonomis.

Selain kepentingan ekonomis dalam bentuk barang, kepentingan ekonomis yang lain terlihat dalam bentuk jasa. Misalnya, banyaknya organisasi yang menawarkan jasa kepada masyarakat umum, seperti lembaga belajar, bank, rumah sakit, event organizer, jasa paket atau kurir, sampai jasa cuci. Semua produk jasa juga termasuk dalam interaksi ekonomi. Secara umum, interaksi ekonomi ditandai dengan adanya hubungan antara dua individu atau antara individu dengan lembaga yang menggunakan proses transaksi uang.

b. Kepentingan Politik
Jenis kepentingan ini digunakan oleh para anggota pemerintahan dan anggota partai politik untuk menjalankan kekuasaan negara. Di dalam kepentingan politik terdapat juga kepentingan keamanan dan pertahanan. Kepentingan ini secara umum ditandai dengan adanya proses transaksi politis dan kesepakatan untuk menjalankan negara.

c. Kepentingan Sosial
Dalam kepentingan sosial, seseorang selalu ingin mendapatkan tempat atau kedudukan dalam masyarakat. Kepentingan ini akan menimbulkan interaksi dalam masyarakat karena kedudukan seseorang ditentukan oleh pengakuan masyarakat sekitarnya. Jadi, mencari kedudukan tanpa pengakuan masyarakat sangat tidak mungkin terjadi.

d. Kepentingan Moral
Kepentingan moral berarti kepentingan yang berangkat dari keprihatinan akan rendahnya situasi moralitas masyarakat di wilayah tertentu. Situasi yang demikian menggugah para pemerhati sosial untuk menggalang kegiatan moral agar mutu masyarakat meningkat. Contoh kepentingan moral, yaitu siar agama, pelatihan keterampilan masyarakat, dan pembinaan masyarakat oleh pemerintah. Tujuannya agar kesadaran masyarakat di wilayah tersebut timbul untuk maju bersama dengan masyarakat di wilayah lain dalam membangun bangsa.

Ciri Interaksi Sosial
Pada pelaksanaannya, interaksi sosial di masyarakat dibedakan dengan ciri-ciri dan derajat. Perbedaan tersebut didasarkan pada jumlah orang atau manusia yang berinteraksi, waktu berinteraksi, dan tempat berinteraksi. Oleh karena itu, ciri interaksi sosial dibedakan sebagai berikut.
  • Jumlah pelaku interaksi terdiri dari dua orang, yang bersifat pribadi dan tertutup atau banyak orang yang bersifat terbuka.
  • Komunikasi yang terjadi dalam interaksi menggunakan simbol-simbol tertentu. Dalam hal ini, tidak semua interaksi yang dijalankan atau yang kita jumpai tidak selalu menggunakan bahasa lisan.
  • Interaksi sosial yang terjadi selalu dalam kurun waktu tertentu. Artinya, terjadi dalam dimensi waktu nyata yang dapat dilihat, dijalankan, dan dialami oleh semua pihak.

d. Proses interaksi sosial tidak lepas dari kepentingan atau tujuan tertentu. Kepentingan atau tujuan ini dapat diketahui apabila ada komunikasi yang terjalin.

Sementara itu, derajat dalam interaksi sosial dapat dibedakan menjadi tingkat dangkal dan tingkat dalam.

a. Derajat atau Tingkat Dangkal
Hal ini terjadi apabila bentuk hubungan atau komunikasi tidak berkesinambungan dan hanya berlangsung sesaat. Misalnya, saat kita ke toko buku. Ketika buku yang kita cari sudah ketemu maka kita mendatangi kasir dan membayar sesuai jumlah nominal. Pertemuan kita dengan kasir sebatas membayar buku yang kita beli. Hal ini termasuk interaksi sosial tingkat dangkal.

b. Derajat atau Tingkat Dalam
Hal ini ditandai dengan interaksi yang terus-menerus dijalankan. Misalnya, dalam keluarga, hubungan kita dengan orang tua tidak sebatas pada kebutuhan pemenuhan uang saku saja. Akan tetapi, komunikasi yang secara terus-menerus diperjuangkan untuk memperbaiki keluarga

Info Untukmu!
Perilaku sosial manusia sangat memengaruhi kehidupan seseorang. Ada lima konsep penting dalam gerakan interaksi sosial agar dapat menjalankan interaksi sosial dengan baik. Tujuannya untuk mengubah sikap pribadi agar dapat menyikapi perkembangan dan perubahan masyarakat saat ini. Kelima teori tersebut, yaitu OCEAN.
  1. Openness to The Experience (Keterbukaan terhadap Pengalaman)
    Hal ini mengharuskan seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungan dan terus bertahan dalam interaksi sosial. Akhirnya, dapat memberikan sumbangan ide dan pikiran bagi masyarakat.
  2. Counsiuosness (Kesadaran)
    Artinya, dalam berinteraksi kita tidak dipaksa oleh pihak mana pun sehingga kita bebas mengembangkan diri dalam masyarakat. Dengan demikian, kita dapat mengembangkan masyarakat juga.
  3. Extroverts (Tampil Berani)
    Jika kita mampu melakukan sesuatu maka kita tidak perlu menutupi atau tidak tampil dan menunjukkan keahlian kita. Selain itu, kita tidak perlu minder dalam berhubungan dengan orang lain.
  4. Agreeableness (Sikap Menyetujui)
    Sikap menyetujui terhadap perkembangan dan perubahan zaman dibutuhkan agar kita tetap dapat berinteraksi. Meskipun begitu, sikap berhati­hati tetap diperlukan. Jangan sampai kita menjadi budak bagi teknologi atau kecanggihan teknologi, namun kita dapat memanfaatkan untuk kebaikan manusia.
  5. Neurotism (Sanggup Berada dalam Tekanan)
    Kadang­kadang, kita mudah putus asa dan mudah menyerah. Semangat berinteraksi seperti ini akan menutup diri kita untuk membuka cakrawala lebih luas. Sikap tahan banting menghadapi siapa pun diperlukan untuk pengembangan pribadi agar kita memiliki banyak partner dalam bersosialisasi.

Faktor-Faktor Interaksi Sosial
Faktor interaksi sosial digolongkan menjadi empat, yaitu sugesti, imitasi, simpati, dan identifikasi.

a. Sugesti
Sugesti adalah pengaruh yang diterima seseorang karena kejadian tertentu. Tujuannya untuk memberikan pengaruh berpikir logis dan pengetahuan baru kepada seseorang tanpa melakukan kritik secara langsung, sehingga akan menimbulkan sikap tertentu. Beberapa contoh sugesti sebagai berikut.

  • Pengaruh yang diberikan secara visual biasanya dilakukan lewat penayangan iklan di media televisi. Tujuannya adalah menyugesti (memengaruhi) pendapat seseorang tentang sebuah produk yang dijual oleh perusahaan tertentu. Iklan dibuat unik, menarik, dan mudah diterima untuk menarik rangsangan penonton dari semua kalangan umur.
  • Pengaruh dokter jika kita sakit dalam memberikan nasihat membuat kita percaya dan mempercepat penyembuhan. Saran dokter menjadi saran yang menurut kita mampu menyembuhkan atau men jadi jalan bagi kita untuk sembuh. 
  • Pengaruh dari sahabat. Saran dari seorang sahabat biasanya menjadi jalan keluar bagi permasalahan kita setelah kita menceritakan permasalahan kita.Sugesti dapat terjadi apabila terdapat beberapa hal berikut ini.
    • Sugesti karena Keterbatasan Pikir
      Artinya, orang yang lelah atau capek akan mudah tersugesti. Misalnya, saat kita lelah sehabis olahraga maka kita akan teringat iklan TV tentang minuman yang menyegarkan. Kita akan bergegas membelinya.
    • Sugesti karena Disosiasi
      Sugesti ini terjadi pada orang yang mengalami tekanan-tekanan sosial. Misalnya, seseorang yang merasa dikucilkan dalam kelompok akan merasa tertekan dan ingin memberontak.  
    • Sugesti karena Kewenangan atau Otoritas
      Sugesti tersebut dilakukan oleh orang yang memiliki kewenangan atau otoritas tertentu. Misalnya, perkataan dari pejabat atau presiden yang kita percayai sebagai sesuatu yang baik.
    • Sugesti karena Kepercayaan
      Sugesti model ini adalah sugesti yang diminta oleh seseorang kepada orang lain. Contohnya, saat kita sakit dan periksa ke dokter spesialis. Semua petunjuk dokter akan kita percayai dan lakukan demi kesembuhan. Kalaupun orang lain yang mengatakan, belum tentu kita percaya. 

b. Imitasi
Imitasi adalah proses seseorang menirukan sesuatu yang dilaku-kan oleh orang lain. Apa yang ditiru oleh masyarakat? Masyarakat dapat meniru gaya, penampilan, atau sikap hidup seseorang atas orang lain. Sebagai contoh, saat kita membeli pakaian kadang-kadang kita meniru gaya penampilan seseorang atau disebut dengan istilah tren. Contoh lain, saat kita meniru keteladanan dari seorang tokoh pahlawan karena keberanian atau kejujurannya dalam berjuang. Meniru sikap orang tua kita karena sangat baik kepada setiap orang, tidak hanya pada anggota keluarganya.

Proses imitasi berlangsung jika ada minat dari seseorang untuk meniru. Minat untuk meniru ini dapat dilihat dari bagaimana seseorang sangat membanggakan sesuatu yang ingin ditirunya. Selain itu, seseorang juga harus memahami apa yang akan dilakukan atau ditirunya sehingga imitasi dapat dilakukan. Media yang dapat menyosialisasikan hal tersebut diperlukan untuk mempercepat proses imitasi. Media yang sangat efektif adalah media komunikasi visual, yaitu televisi. Gaya, penampilan, dan ide kreatif dapat dilihat sehingga proses imitasi akan berlangsung lebih cepat dengan adanya televisi

Info Untukmu!
Kita sering menjumpai, baik di televisi, masyarakat, maupun berita koran dan radio tentang penyalahgunaan kewenangan. Penyalahgunaan kewenangan ini banyak macam atau jenisnya. Salah satunya adalah tindakan korupsi. Korupsi adalah penggelapan atau pengggunaan uang negara untuk keperluan pribadi.
Korupsi muncul sebagai akibat dari ketidakmampuan seseorang dalam menjalankan perannya sesuai status sosial yang dimilikinya. Seseorang berkorupsi menunjukkan bahwa dirinya tidak siap untuk menduduki jabatan yang diserahkan kepadanya. Jika demikian, peran sosialisasi diri terhadap lingkungannya tidak dapat berjalan hanya karena faktor keserakahan. Kesimpulannya adalah kedudukan sosial tidak dapat disertai dengan kepentingan pribadi yang melebihi fungsi kedudukan sosial tersebut.

c. Simpati
Sikap simpati adalah sikap menghargai sesuatu yang dirasakan oleh orang lain. Sikap ini merupakan wujud nyata tindakan atau keinginan untuk merasakan yang dirasakan orang lain. Sikap ini ditandai dengan keinginan seeorang untuk membantu seseorang yang menderita atau membutuhkan bantuan. Misalnya, terjadi gempa di kota lain, kita ikut merasakan penderitaan mereka dengan membantu dalam bentuk apa pun sesuai kemampuan kita.

Sikap yang berhubungan dengan sikap simpati adalah sikap empati, yaitu sikap mental seseorang seolah-olah berada dalam situasi orang lain. Contohnya, saat teman kalian mengalami kecelakaan maka perasaan kalian pada waktu itu seolah-olah kalian yang mengalami kecelakaan. Sikap ini akan membentuk pengertian dan pemahaman seseorang terhadap keadaan orang tertentu. Dengan demikian, kita akan mampu menghormati dan mengambil tindakan nyata, tidak hanya diam. Akan tetapi, sungguh mampu untuk berbuat sesuatu.

Baik sikap simpati maupun empati dapat dilaksanakan jika ada motivasi. Motivasi adalah keinginan manusia secara sadar tanpa paksaan pihak mana pun. Tujuannya untuk melakukan sesuatu sebagai langkah awal berinteraksi sosial. Oleh karena itu, kita harus terus memupuk rasa simpati dan empati dalam keseharian kita.

d. Identifikasi
Identifikasi merupakan proses untuk menjadi sama dalam beberapa hal secara fisik dengan orang lain. Hal ini ditandai dengan meniru gerak fisik, gaya busana, keteladanan, dan beberapa perilaku lain. Proses peniruan ini juga dipengaruhi oleh pengaruh kejiwaan dari seseorang. Artinya, mental seseorang untuk memutuskan mau mengikuti atau tidak. Semakin stabil mental seseorang maka tidak akan mudah meniru. Akan tetapi, semakin mudah menyerap dan memahami nilai dan makna sebuah proses yang dilakukan orang lain.

Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial
Secara panjang lebar kita telah menguraikan komunikasi sebagai bentuk dari interaksi sosial. Komunikasi terdiri dari komunikasi langsung dan tidak langsung. Sedikit mengulang bahwa komunikasi terjadi karena ada pesan yang ingin disampaikan seseorang kepada orang lain. Syarat komunikasi, yaitu ada pesan yang ingin disampaikan dan ada orang lain yang kita tuju untuk menyampaikan pesan tersebut. Jika dilihat lebih jauh, bentuk interaksi sosial meliputi berbagai kelompok, yaitu sosial, kemasyarakatan, asosiatif, dan statistik.

a. Kelompok Sosial
Kelompok sosial muncul karena adanya kesadaran bahwa masih ada keterikatan antarindividu dalam lingkup tertentu. Misalnya, kelompok kekerabatan keluarga besar Sitorus. Artinya, kelompok ini merupakan kumpulan keluarga Batak yang masih diakui menjadi anggota Marga Sitorus.

b. Kelompok Kemasyarakatan
Kelompok ini muncul karena adanya kesamaan dalam diri anggotanya. Selain itu, belum ada kelompok lain yang menaungi kepentingan mereka secara khusus. Misalnya, kelompok pecinta alam dan kelompok masyarakat dengan jenis golongan darah sama.

c. Kelompok Asosiatif
Kelompok ini muncul karena adanya kesamaan kepentingan dan ingin bersatu dalam kelompok formal yang berstruktur organisasi. Misalnya, OSIS dan PSSI.

d. Kelompok Statistik
Secara khusus, kelompok ini berbeda dengan kelompok lain. Kelompok ini tidak ada hubungan sosial secara khusus. Kelompok ini dibentuk oleh para pengamat atau ilmuwan untuk menggolongkan masyarakat demi kepentingan studi. Misalnya, kelompok usia 0–5 tahun dan kelompok tamatan pendidikan SMP–kelompok tamatan pendidikan SMA. Kelompok-kelompok itu ada dalam tatanan masyarakat kita yang secara alamiah membentuk jaringan sosial atau masyarakat. Sementara itu, menurut Emile Durkheim, sosiolog dari Jerman mengatakan bahwa pembedaan kelompok meliputi solidaritas mekanis dan solidaritas organis.

a. Solidaritas Mekanis
Solidaritas dalam bentuk ini adalah solidaritas yang terjadi dalam masyarakat yang masih sangat sederhana. Kelompok-kelompok hidup terpisah dan tersebar. Jadi, tidak berdekatan secara geografis. Ciri-ciri pada kelompok ini sebagai berikut.
  • Pembagian kerja belum ada, semua orang mengerjakan apa yang menjadi keinginannya.
  • Pemenuhan kebutuhan dilengkapi dan dicukupi secara personal.
  • Semua anggota kelompok tidak saling memengaruhi sehingga tidak ada kerja sama yang tampak.
  • Aturan yang dibuat dilaksanakan bukan atas kesadaran, melainkan atas rasa takut.
  • Sanksi tujuannya bukan untuk menyadarkan seseorang atas kesalahan, melainkan semata-mata hanya menghukum.
  • Berlaku hukum kekuatan alam, yaitu siapa yang kuat akan menjadi pemimpin.

b. Solidaritas Organis
Berikut ciri-ciri solidaritas organis.
  • Pembagian kerja dilakukan secara rinci dan terstruktur.
  • Setiap pekerja memiliki tugas, kewenangan, dan tanggung jawab.
  • Terbentuk sistem saling bergantung satu sama lain untuk menciptakan hasil kerja yang optimum.
  • Ciri lain, yaitu apabila dalam satu bagian tidak dapat berperan optimal, akan berpengaruh pada yang lain. Misalnya, jika petani gagal panen, beras akan langka dan pengaruhnya pada pasar adalah harga yang mahal. Akibatnya, pengaruh bagi masyarakat miskin adalah ketidakmampuan membeli beras dan timbul ancaman bahaya kelaparan. Pemerintah akan melakukan impor beras, artinya anggaran negara bertambah besar. Akibatnya lagi, negara akan menambah daftar utangnya kepada negara donor dan begitu seterusnya.

Penggolongan Interaksi Sosial
Interaksi sosial dapat digolongkan menjadi proses asosiatif, disosiatif, oposisi, dan diferensiatif.

a. Proses Asosiatif
Proses asosiatif adalah proses interaksi sosial yang mengarah pada kerja sama dan persatuan. Proses asosiatif dibagi menjadi empat kategori, yaitu kooperasi, akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.

1) Kooperasi
Kooperasi, yaitu kerja sama antarwarga negara untuk menjalankan aktivitas bersama. Tujuan kegiatan kooperasi adalah memajukan masyarakat. Kooperasi dalam masyarakat dapat berupa kerja bakti, dalam politik dilakukan dengan istilah koalisi. Koalisi adalah kerja sama dua atau lebih partai politik dan membentuk satu fraksi (kekuatan politik ) baru. Dalam bidang ekonomi ada istilah merger, yaitu bergabungnya dua atau lebih perusahaan menjadi satu perusahaan baru.

2) Akomodasi
Proses akomodasi adalah proses yang terjadi dalam masyarakat sekitar kita untuk berusaha menjalankan norma yang berlaku. Norma adalah aturan-aturan yang terdapat dalam masyarakat dalam bentuk tidak tertulis. Norma biasanya dibuat menurut kesepakatan lingkungan tertentu. Setelah norma dijalankan oleh masyarakat, harapannya norma tersebut akan dipahami oleh masyarakat. Tujuannya agar tidak terjadi pertikaian atau konflik akibat salah paham dengan norma tersebut atau pelaksanaannya yang terpaksa.

Info untukmu!
Bank Mandiri merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang diben­tuk pada Juli 1999. Bank Mandiri merupakan merger empat bank, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor Indonesia, Bank Pembangunan Indonesia, dan Bank Dagang Negara. Bank Mandiri mempunyai sekitar 2.500 ATM dan tiga anak perusahaan utama, yaitu Bank Syariah Mandiri, Mandiri Sekuritas, dan AXA Mandiri.

Dalam akomodasi terdapat istilah koersi, kompromi, mediasi, konsiliasi, dan adjudikasi. Koersi adalah akomodasi yang dipaksakan. Kompromi adalah menyelesaikan konflik dengan jalan tengah dan tidak merugikan pihak yang berkonflik. Mediasi adalah penyelesaian masalah dengan menghadirkan pihak ketiga untuk membantu menyelesaikan. Konsiliasi adalah menyelesaikan permasalahan dengan dialog. Adjudikasi adalah menyelesaikan masalah sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

Proses akomodasi mempunyai manfaat yang dapat kita ambil, yaitu meredakan konflik dan mengusahakan persatuan.

(1) Meredakan Konflik
Usaha meredakan konflik dalam masyarakat sangat diutamakan agar kerukunan tetap terjalin. Meskipun demikian, bukan berarti konflik itu salah. Konflik dibutuhkan untuk mengoreksi ide atau kebijakan. Konflik menjadi negatif apabila pelaku konflik tidak menggunakan akal sehat dan cenderung menggunakan kekuatan massa. Konflik model inilah yang salah dan bertentangan dengan hukum dan norma Indonesia.

(2) Mengusahakan Persatuan
Persatuan yang diusahakan dapat berupa penyatuan dan penggabungan pendapat atau ide dari berbagai individu. Dengan demikian, tidak terjadi perpecahan di kalangan masyarakat. Perpecahan dapat disebabkan oleh banyak faktor. Faktor rentan yang menyebabkan perpecahan adalah faktor keyakinan dan ekonomi.

Faktor ekonomi menjadi rentan jika terjadi celah perekonomian yang sangat kelihatan (jurang pemisah kaya dan miskin). Faktor ekonomi menjadi faktor yang sangat sensitif jika tidak ditangani secara serius.

3) Asimilasi
Proses asimilasi adalah proses interaksi dua kelompok masyarakat yang keduanya melebur menghilangkan perbedaan untuk melakukan persatuan. Proses ini sering terjadi karena dua pihak merasa ingin berkembang bersama tanpa mempermasalahkan perbedaan yang ada. Syarat terjadinya asimilasi adalah bila ada perbedaan ciri khas di antara dua kelompok. Proses asimilasi dapat dibantu dengan adanya perkawinan antarkelompok toleransi, sikap terbuka, dan sedikit persamaan unsur kebudayaan. Berikut tersaji tabel yang berisikan tentang faktor pendorong dan penghambat adanya asimilasi.


4) Akulturasi
Akulturasi adalah proses sosial yang terjadi karena pertemuan dua kebudayaan secara berkesinambungan. Pertemuan ini akan menghasilkan ciri tertentu dan masih meninggalkan ciri asli tiap kelompok budaya.

Kita tentu pernah mendengar atau melihat, baik langsung maupun tidak langsung tentang ornamen candi dan reliefnya. Bentuk ornamen dan relief itulah yang dinamakan dengan akulturasi. Akulturasinya terletak di mana? Jawabannya, akulturasi terletak pada seni pahat relief dan struktur bangunan candi. Bangunan candi di Indonesia adalah khas Indonesia yang sudah ada sebelum Hindu masuk ke Indonesia. Seni pahatnya merupakan seni asli Indonesia, hanya ceritanya menggunakan dasar epos Ramayana dan Mahabarata yang berasal dari India.

Contoh, Sunan Kalijaga melakukan siar Islam di pesisir utara Pulau Jawa sampai ke daerah Demak Bintoro (Jawa Tengah sekarang). Beliau juga menggunakan konsep wayang agar masyarakat mudah mencerna makna dan isi dari ajaran-ajarannya. Akulturasi akan dipandang positif bila kita selektif dalam menerima akulturasi dan tidak asal memadukan saja. Pedomannya adalah nilai yang tersirat dalam kebudayaan asing tidak bertentangan dengan kebudayaan Indonesia.

b. Proses Disosiatif
Proses disosiatif adalah proses interaksi sosial yang mengarah pada perpecahan antarmasyarakat. Proses disosiatif merupakan proses interaksi yang dijalankan dalam bentuk persaingan, kontroversi, dan pertentangan. Proses disosiatif terjadi karena pertentangan yang disebabkan perbedaan-perbedaan. Artinya, perbedaan ide dan perbedaan persepsi serta tidak ditemukan jalan keluar bagi pihak-pihak yang berinteraksi.


Sangat wajar jika terjadi perbedaan pada kondisi masyarakat yang jamak. Mengapa wajar? Karena setiap pribadi yang berasal dari lingkungan berbeda akan memiliki pertimbangan berbeda pula. Misalnya, salah satu teman kita berasal dari daerah lain tentu memiliki kebiasaan yang berbeda. Apabila kita menyikapinya dengan terbuka dan menerima semua teman apa adanya maka perpecahan tidak akan terjadi. Jika kita menganggap kebiasaan lain salah, yang akan terjadi adalah saling menjelekkan kemudian menimbulkan konflik. Konflik inilah akar dari perpecahan yang sangat merugikan kita dan orang lain sebagai kelompok sosial.

c. Oposisi
Proses ini terjadi pada sekelompok manusia yang selalu mencoba menyalahkan hal atau kebijakan yang telah dibuat sebelumnya. Seseorang yang melakukan oposisi disebut dengan oposan. Seorang oposan akan selalu menyerang pendapat orang lain yang tidak sesuai dengan jalan pikiran dan idenya tanpa memiliki alasan pasti. Akibat yang ditimbulkan adalah perpecahan dalam skala besar. Jika hal ini tidak segera diselesaikan, akan menimbulkan permusuhan yang meluas.

Interaksi model oposisi biasa terjadi dalam pemerintahan dengan sistem parlemen. Indonesia tidak mengenal oposisi dalam pemerintahan karena tidak menginginkan adanya perpecahan di tubuh pemerintah. Pengalaman interaksi oposisi di pemerintahan pernah dilakukan di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden Soekarno. Akibatnya, pemerintahan sering berganti, tetapi tidak menghasilkan pembangunan yang dibutuhkan rakyat. Berdasarkan pengalaman tersebut, Indonesia tidak mengenal lagi oposisi dalam sistem pemerintahan. Berikut disajikan tabel keuntungan dan kerugian dari pola oposisi.


d. Diferensiasi
Interaksi model diferensiasi diperuntukkan bagi seseorang dalam memperoleh haknya sesuai dengan apa yang dikerjakannya. Misalnya, seorang siswa akan mendapatkan nilai setelah proses tagihan dalam bentuk ulangan tertulis ataupun bentuk lain. Contoh lain dalam masyarakat adalah apabila seseorang mendapat gaji setelah bekerja sesuai dengan keahliannya.

Proses diferensiasi selalu diperjuangkan oleh masyarakat dalam memperoleh keadilan atas dirinya. Interaksi model ini biasanya terjadi antara warga negara dengan institusi tempat dia bekerja. Di dalam keluarga juga terjadi proses diferensiasi, yaitu saat kita mendapat perlakuan yang seimbang. Misalnya, kebutuhan primer diprioritaskan oleh orang tua kita daripada kebutuhan untuk berwisata.

e. Kompetisi
Tujuan kompetisi adalah usaha untuk mencapai prestasi dengan cara mempertahankan mutu dan kualitas kerja serta sarana agar masyarakat terus berkembang.

Setelah memahami tujuan kompetisi, kita akan membahas bentuk persaingan yang terjadi dalam masyarakat. Bentuk persaingan dalam masyarakat meliputi, sosial, kebudayaan, politik, ekonomi, dan teknologi.

1) Kompetisi Sosial
Bentuk persaingan sosial adalah bentuk persaingan yang memperebutkan kedudukan atau jabatan dalam masyarakat. Persaingan ini dapat berbentuk persaingan ide atau kemampuan intelektual. Persaingan intelektual misalnya, saat kampanye antaranggota legislatif atau calon penguasa. Setiap calon akan mempresentasikan hasil ide atau pemikirannya dan siap ditandingkan dengan ide lawannya.

Info Untukmu
Jika kalian mengenal kata EURO, tentu pemahaman kalian tertuju ke Eropa. Eropa merupakan benua yang didiami negara­negara Industri. EURO adalah organisasi Transnasional yang lahir dari Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). EURO lahir sebagai dampak munculnya kompetisi di dunia. Kompetisi dalam bidang politik dan ekonomi telah melahirkan beberapa organisasi. EURO merupakan organisasi terbesar yang dapat mengalahkan dominasi Amerika Serikat dalam perdagangan dunia.

2) Kompetisi Kebudayaan
Kompetisi kebudayaan adalah bentuk kompetisi antardua lembaga masyarakat yang memiliki kebudayaan berbeda. Persaingan ini biasanya berbentuk ekspo (pamer) keunggulan kebudayan masing-masing. Bentuk persaingan ini positif selama dalam kerangka ekspo sebagai ajang untuk menggali nilai-nilai budaya lebih dalam. Apabila persaingan menuju arah chauvinisme, sebaiknya dihentikan karena tidak ada sudut pandang objektif mengenai kebudayaan. Chauvinisme memandang semua hal di luar lingkungannya tidak setara dengan budayanya atau lebih rendah dari budayanya.

3) Kompetisi Politik
Kompetisi politik terjadi dalam dunia pemerintahan di semua negara. Kompetisi ini merupakan ajang untuk saling memperkuat posisi dalam pemerintahan. Kompetisi dilakukan agar setiap lembaga pemerintahan dapat mengatur dan membuat kebijakan yang benar-benar menguntungkan rakyat. Dengan begitu, pemerintah akan dipercaya masyarakat dan kelak mendapat simpati banyak dari rakyat di saat pemilu.

4) Kompetisi Ekonomi
Kompetisi ekonomi adalah persaingan dalam bidang perekonomian karena keinginan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Oleh karena itu, kompetisi ekonomi akan menghasilkan banyak tawaran produk di masyarakat. Tidak heran jika pemasaran sebuah produk sangat kreatif dan dapat memengaruhi masyarakat untuk membeli produk tersebut.

5) Kompetisi Teknologi
Kompetisi model ini merupakan jenis kompetisi yang terkonsentrasi dalam bidang iptek. Kemajuan iptek selalu disikapi dengan keikutsertaan masyarakat dalam menggunakannya. Saat ini, kompetisi teknologi menjadi lambang kemajuan dan kedinamisan anak muda. Kita dapat menggenggam dunia dengan Internet. Kita dapat menembus batas jarak geografis dengan telepon seluler. Banyak penyakit yang dapat ditanggulangi dengan kemajuan teknologi kedokteran. Kemajuan di bidang biologi menghasilkan cara kloning tumbuhan dan hewan untuk mendapat spesies berguna bagi manusia.

Info Untukmu!
Dewasa ini, proses interaksi sosial diwarnai dengan beragam unsur kepentingan yang semakin rumit. Kemajuan teknologi telah menyatukan dunia secara maya. Batas geografis semakin tidak tampak. Dunia menjadi kecil dan dapat masuk dalam saku kita dengan Internet.
Untuk menyikapi hal tersebut dibutuhkan orang­orang yang terampil dalam melakukan interaksi sosial. Keterampilan ini akan mendukung seseorang untuk menjadi pelaku interaksi sosial yang bijaksana. Penggunaan Internet misalnya, informasi apa pun dapat kita akses melalui Internet. Semua orang dan hampir semua umur di atas balita dapat mengakses Internet. Di sisi lain, kita sebagai penggguna Internet harus memahami tentang penting, releven, atau tidaknya suatu informasi. Oleh karena itu, kita harus bijak dalam menggunakan Internet. Tidak mungkin kita tidak menggunakannya atau menutup diri dari kemajuan dan bertahan dengan keyakinan tradisional. Akibatnya, kita akan semakin tertinggal dan terjajah. Jadi, sudah saatnya kita membuka diri dengan penuh kewaspadaan dan mawas diri

Interaksi Sosial Faktor Ciri Bentuk Pengelolaan (Proses Sosial)