Pengertian Plot Dalam Teater - Plot (ada yang menyebutnya sebagai alur) dalam pertunjukan teater mempunyai kedudukan yang sangat penting. Hal ini berhubungan dengan pola pengadeganan dalam permainan teater, dan merupakan dasar struktur irama keseluruhan permainan. Plot dapat dibagi berdasarkan babak dan adegan atau berlangsung terus tanpa pembagian. Plot adalah jalannya peristiwa dalam lakon yang terus bergulir hinga lakon tersebut selesai. Jadi plot merupakan susunan peristiwa lakon yang terjadi di atas panggung.
Definisi Plot menurut Panuti Sudjiman dalam bukunya Kamus Istilah Sastra (1984) memberi batasan adalah jalinan peristiwa di dalam karya sastra (termasuk naskah drama atau lakon) untuk mencapai efek-efek tertentu. Pautannya dapat diwujudkan oleh hubungan temporal (waktu) dan oleh hubungan kausal (sebab-akibat). Plot atau alur adalah rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin dengan seksama, yang menggerakkan jalan cerita melalui perumitan (penggawatan atau komplikasi) ke arah klimaks penyelesaian. Menurut J.A. Cuddon dalam Dictionary of Literaray Terms (1977), plot atau alur adalah kontruksi atau bagan atau skema atau pola dari peristiwa-peristiwa dalam lakon, puisi atau prosa dan selanjutnya bentuk peristiwa dan perwatakan itu menyebabkan pembaca atau penonton tegang dan ingin tahu. Plot atau alur menurut Hubert C. Heffner, Samuel Selden dan Hunton D. Sellman dalam Modern Theatre Practice (1963), ialah seluruh persiapan dalam permainan. Jadi plot berfungsi sebagi pengatur seluruh bagian permainan, pengawas utama dimana seorang penulis naskah dapat menentukan bagaimana cara mengatur lima bagian yang lain, yaitu karakter, tema, diksi, musik, dan spektakel. Plot juga berfungsi sebagai bagian dasar yang membangun dalam sebuah teater dan keseluruhan perintah dari seluruh laku maupun semua bagian dari kenyataan teater serta bagian paling penting dan bagian yang utama dalam drama atau teater.
Pembagian plot dalam lakon klasik atau konvensional biasanya sudah jelas yaitu, bagian awal, bagian tengah, dan bagian akhir. Seorang penulis seringkali meletakkan berbagai informasi penting pada bagian awal lakon, misalnya tempat lakon tersebut terjadi, waktu kejadiannya, pelaku-pelakunya, dan bagaimana peristiwa itu terjadi. Pada bagian tengah biasanya berisi tentang kejadian-kejadian yang bersangkut paut dengan masalah pokok yang telah disodorkan kepada penonton dan membutuhkan jawaban. Bagian akhir berisi tentang satu persatu pertanyaan penonton terjawab atau sebuah lakon telah mencapai klimaks besar.
Pembagian plot terkadang menggunakan tipe sebab akibat yang dibagi dalam lima pembagian. Bagian-bagian itu antara lain.
- Eksposisi adalah saat memperkenalkan dan membeberkan materi-materi yang relevan atau memberi informasi pada penonton tentang masalah yang dialami atau konflik yang terjadi dalam diri karakter-karakter yang ada di lakon.
- Aksi Pendorong adalah saat memperkenalkan sumber konflik di antara karakter-karakter atau di dalam diri seorang karakter.
- Krisis adalah penjelasan yang terperinci dari perjuangan karakter-karakter atau satu karakter untuk mengatasi konflik.
- Klimaks adalah proses identifikasi atau proses pengusiran dari rasa tertekan melalui perbuatan yang mungkin saja sifatnya jahat, atau argumentative atau kejenakaan atau melalui cara-cara lain.
- Resolusi adalah proses penempatan kembali kepada suasana baru. Bagian ini merupakan kejadian akhir dari lakon dan terkadang memberikan jawaban atas segala persoalan dan konflik-konflik yang terjadi.
Contoh : Plot dari lakon Raja Lear karangan William Shakespeare terjemahan Trisno Sumardjo adalah sebagai berikut.
- Raja Lear hendak membagi kerajaan menjadi tiga bagian dengan syarat anak-anaknya harus mengungkapkan rasa cintanya. Anaknya yang ketiga yaitu Cordelia tidak mengungkapkan rasa cintanya tetapi jujur akhirnya tidak mendapatkan bagian dan dipersunting oleh raja Perancis.
- Raja Lear tidak diterima oleh anak-anaknya dan murka serta pergi ke luar kerajaan mengembara ditemani oleh badut. Sementara dalam kerajaan mulai ada intrik antara adipati-adipati dan kemungkinan terjadi perang.
- Raja Lear yang terusir dari kerajaan sampai di padang tandus dan murka mengutuk anak-anaknya yang semula sangat disayangi dan mendapat bagian kerajaan. Raja Lear sangat terguncang batinnya dan mulai gila.
- Raja Lear semakin gila dan nasibnya sangat menyedihkan. Sementara adipati-adipati sudah mulai peperangan. Anak-anaknya sudah saling membunuh dan Raja Lear menjadi tawanan menantunya sendiri.
- Raja Lear sudah tidak bisa menahan kesedihannya karena melihat ketiga anaknya mati, dan akhirnya ikut meninggal juga. Semua intrik mulai terbongkar dan selesai
Plot dari lakon Hamlet karya William Shakespeare adalah sebagai berikut.
- Hamlet menuruti semua perintah Jisim dan bersumpah akan menuruti kehendak Jisim yang merupakan banyangan roh bapaknya.
- Kemudian Hamlet berhasil mengelabuhi Claudius dengan menggunakan Polonius, Rosen Crantz, Guildernstern bahkan Opelia pacarnya untuk memata-matai niatnya yang sebenarnya, dia menggunakan pertunjukan teater sebagai tempat pengakuan Raja.
- Pementasan dalam pertunjukan itu memang berhasil mengungkap pengakuan Raja sehingga Hamlet mendapat kesempatan untuk membunuhnya pada saat Raja sedang berdoa tetapi Hamlet tidak mau melaksanakannya.
- Hamlet menemukan tempat yang tepat untuk membunuh Raja yaitu, dibalik tirai dikamar ibunya. Hamlet tidak sadar bahwa sang Raja sedang berdoa ditempat lain sehingga yang terbunuh dikamar ibunya adalah Polonius.
- Karena membunuh Polonius, Hamlet dianggap gila dan dibuang ke Inggris.
- Setelah pulang dari Inggris Hamlet berduel dengan Laertes dan terakhir membunuh Claudius.
- Di akhir cerita, semua tokoh yang ada dalam lakon mati.