Manusia sebagai Makhluk Sosial (Homo Socius)

Manusia sebagai Makhluk Sosial (Homo socius) - Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.  Lihatlah diri kalian. Dapatkah kalian hidup tanpa orang lain? Tentu tidak. Di rumah kalian membutuhkan ayah, ibu, saudara, dan tetangga, sementara di sekolah kalian perlu berinteraksi dengan bapak/ibu guru, karyawan, dan teman-teman di sekolah. Kalian membutuhkan ayah dan ibu untuk membimbing, melindungi, dan membiayai hidup kalian. Kalian membutuhkan bapak/ibu guru untuk membantu kalian menuntut ilmu. 

Kalian membutuhkan saudara dan teman untuk bercanda dan bermain bersama. Ayah, ibu, bapak/ibu guru, dan teman-teman kalian pun membutuhkan kalian. Bayangkan kalau kalian tidak didampingi ayah, ibu, dan orang lain! Tentu hidup kalian akan terasa sepi dan tidak berarti. Demikian pula yang dirasakan setiap manusia apabila mereka hidup sendiri. Pendek kata, setiap orang memiliki kebutuhan untuk bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya karena ia bagian dari anggota masyarakat. Manusia sebagai bagian dari anggota masyarakat inilah yang dimaksud dengan manusia sebagai makhluk sosial (homo socius). Jadi, Manusia sebagai makhluk sosial (homo socius) manusia merupakan bagian dari anggota masyarakat yang harus selalu bersimpati satu sama lain, terutama untuk menciptakan masyarakat yang harmonis

Info Untukmu!
Moralitas yang baik merupakan sifat yang harus dimiliki dalam pembangunan. Pertumbuhan ekonomi negara tidak akan cepat bila digerogoti oleh orang-orang yang tidak bermoral. Ada juga kemungkinan, ekonomi suatu bangsa bukannya berkembang, melainkan ambruk oleh tangan-tangan yang tidak bermoral.

Dalam kedudukannya sebagai makhluk sosial, manusia akan banyak melakukan kegiatan/tindakan sosial. Seperti apa yang dimaksud dengan tindakan sosial? Simaklah beberapa contoh berikut ini.


  1. Pak Agus tinggal di RT 5. Untuk menjaga keamanan lingkungan RT ini, setiap malam diadakan kegiatan ronda secara bergiliran. Bersama kelompoknya, Pak Agus mendapat giliran ronda setiap malam Jumat. Ia selalu menyempatkan diri untuk datang meskipun sebenarnya ia merasa lelah setelah seharian bekerja keras. Dengan datang ke pos ronda, selain telah melakukan kegiatan yang bermanfaat bagi lingkungannya, Pak Agus juga merasa kebutuhannya untuk bersosialisasi dengan tetangga terpenuhi.
  2. Bu Dina membutuhkan transfusi darah untuk operasi. Persediaan darah di PMI yang sesuai dengan golongan darahnya ternyata menipis. Karena Pak Minto memiliki golongan darah yang sama dengan golongan darah Bu Dina dan Pak Minto dalam kondisi sehat, ia mau menyumbangkan darahnya untuk keperluan operasi Bu Dina meskipun sebenarnya ia takut pada jarum suntik. Dengan menyumbangkan darahnya, Pak Minto telah menolong orang lain  dan ia pun merasa berguna bagi orang lain.
  3. Rina diundang ke pesta ulang tahun Shella sahabatnya. Ia sebenarnya tidak begitu suka pesta. Namun, karena ia tahu Shella akan senang bila ia datang, Rina pun pergi ke pesta ulang tahun Shella. Ternyata, membuat sahabat senang merupakan kebahagiaan bagi Rina.

Manusia sebagai Makhluk Sosial (Homo socius)
Gambar. Berbagai kebutuhan Manusia

Tindakan Pak Agus datang ronda, Pak Minto menyumbang darah untuk operasi Bu Dina, dan Rina yang menghadiri pesta ulang tahun Shella merupakan contoh tindakan sosial. Dari contoh-contoh ini dapat disimpulkan bahwa  tindakan sosial merupakan segala tindakan yang dilakukan manusia sebagai makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Dalam melakukan tindakan sosial, manusia harus selalu mengutamakan kepentingan orang lain lebih dari kepentingannya sendiri dengan menekankan simpati sebagai dasar pentingnya pengendalian diri. Dengan bahasa yang lebih sederhana, setiap orang harus selalu tolong-menolong karena tidak ada seorang pun yang dapat hidup tanpa orang lain. Manusia sebagai Makhluk Sosial (Homo socius)